Rabu, Desember 25, 2024

Latest Posts

6 Perbedaan Versi Webtoon dan Serial Drama “All of Us Are Dead”

Serial drama “All of Us Are Dead” sukses mencuri perhatian. Diadaptasi dari webtoon populer, terdapat beberapa perbedaan antara versi serial drama Original Netflix dengan webtoon. Perbedaan kecil ini tentu saja menambah keseruan tersendiri saat menonton serial dramanya.

“All of Us Are Dead” diadaptasi dari webtoon populer berjudul “Now at Our School” atau “지금 우리 학교는” karangan Joo Dong Keun. Webtoon dan manga yang dikhususkan untuk pembaca berusia 18 tahun ke atas ini menghadirkan cerita kurang lebih mirip dengan versi Netflix Original. Hanya dengan beberapa perbedaan-perbedaan minimal.

Serial “All of Us Are Dead” menceritakan para siswa di sebuah sekolah SMA yang harus bertahan dari serangan zombie. Tambahan cerita tentang persahabatan, romansa, keluarga, dan berbagai isu sosial menjadi keseruan tersendiri dalam cerita drama ini.

Dibandingkan dengan versi webtoon, terdapat beberapa perbedaan pada serial drama “All of Us Are Dead”. Berikut ini beberapa diantaranya.

1. Permulaan Cerita

Bagaimana cerita bermula di versi webtoon dan drama sangat berbeda. Pada versi webtoon, cerita dimulai dengan Onjo mengeluh tentang tangga di sekolah. Ia menilai tangga tersebut terlalu tinggi dan melelahkan.

Sedangkan di versi drama, penonton langsung disuguhi cerita perundungan Jinsu, anak dari guru sains Lee Byeong Chan. Versi serial drama juga memperlihatkan bagaimana Jinsu berubah menjadi zombie. Membuat penonton semakin penasaran dengan kelanjutan cerita.

2. Interaksi Nam Ra dan Teman-teman Sekelas

Nam Ra merupakan salah satu karakter penting baik itu di versi drama dan webtoon. Walau begitu terdapat perbedaan signifikan antara karakter Nam Ra di kedua versi.

Di versi drama, Nam Ra yang merupakan ketua kelas hampir tidak pernah berbicara. Ia baru lebih banyak berbicara saat terdapat serangan zombie dan mereka terperangkap di sekolah.

Sebaliknya di versi webtoon, Nam Ra masih nampak berinteraksi dengan teman sekelas. Salah satunya saat ia menegur Nayeon dan teman-teman sekelas lain yang bergunjing tentang guru sains mereka.

3. Rumor Tentang Guru Sains Lee Byeong Chan

Terdapat perbedaan pula pada rumor yang berkembang mengenai guru sains. Di versi webtoon, guru sains dirumorkan memakan manusia. Sampai anak dan istrinya menghilang.

Sedangkan di versi serial drama, anak sang guru yang hilang dirumorkan karena bunuh diri. Sang guru, Lee Byeong Chan pun dirumorkan akan membalas dendam pada perudung anaknya.

4. Adegan Saat Membawa Hyeon Ju ke UKS

Adegan saat Hyeon Ju ke UKS juga terdapat perbedaan. Di versi webtoon, Hyeon Ju dibawa oleh sang guru, Ibu Park. Ia dibopong oleh guru tersebut ke ruang UKS.

Dalam perjalanan ke UKS guru tersebut menggunakan papan tulis untuk menutupi Hyeon Ju. Sehingga tidak terlihat oleh guru sains.

Adegan tersebut berbeda dengan versi drama. Pada versi drama Soo Hyuk membopong Hyeon Ju. Onjo dan Isak juga ikut membawa ke UKS.

5. Gejala Menjadi Zombie

Serial drama “All of Us Are Dead” menunjukan beberapa gejala sebelum menjadi zombie. Salah satunya suhu tubuh menjadi sangat rendah. Waktu untuk berubah menjadi zombie juga sangat cepat.

Gejala di versi webtoon sangat berbeda. Contohnya di versi webtoon, Hyeon Ju memiliki waktu cukup lama sebelum berubah menjadi zombie. Ia bahkan bisa menceritakan kepada sang guru dan dokter UKS bagaimana ia tergigit 3 tikus di lab sains. Serta bagaimana Lee Byeong Chan mengambil sample darahnya.

Di drama, waktu menjadi zombie sangat singkat. Bahkan dalam versi drama Hyeon Ju tidak bisa menceritakan detail dan langsung berubah menjadi zombie.

6. Isak Menjadi Zombie

Melanjutkan poin sebelumnya, Hyeon Ju baru menjadi zombie setelah menceritakan detail penangkapan dan penyekapan oleh san guru sains. Kemudian ia mulai menyerang mereka yang berada di sekitar tempat tidurnya. Salah satunya Isak.

Pada versi serial drama “All of Us Are Dead”, Isak tergigit dan menjadi zombie saat mereka berusaha sembunyi di ruangan kelas.

 

 

Source: (1)

Latest Posts

Don't Miss