Setelah part satu sebelumnya, kali ini merupakan 5 lagu berikutnya yang menggambarkan perjuangan dan kesulitan menjadi group idol KPOP. Berikut ini merupakan daftarnya.
5. SEVENTEEN – “Trauma”
Hip Hop Unit dari boy group ini pernah merilis lagu yang menggambarkan bagaimana menjadi group idol KPOP tak melepaskan mereka dari rasa takut. Trauma dari masa lalu yang mau tak mau mengikuti mereka sampai saat ini.
I dropped out when I was in my 2nd year of middle school, basically have no friends. Boxed in boxed in my lonely world. Stuck in my fantasy like dreaming it to be real life. […] I don’t want to be alone.
Mulai dari bagaimana rasa kesepian, ketakutan saat berada di atas stage, The stage is getting bigger but the place in my heart is so small, sampai juga bayang-bayang kesalahan masa lalu yang menghadirkan banyak hujatan.
Accustomed to being forgotten, that’s my immaturity. Trauma arising from my doubts, what is the reason I’m alive?
6. IU – “A Gloomy Clock (feat. Jonghyun)”
Mendiang Jonghyun menuliskan lirik lagu ini seakan-akan sebagai sebuah catatan harian. Member boy group SHINee tersebut mengungkap “A Gloomy Clock” ditulis pada saat ia merasa depresi karena insomnia.
“This song was written in two, three hours. I was getting a little depressed due to my insomnia, so I wrote down all the things that had happened that day; which is why the lyrics are similar to that of a diary entry,” ucap Jonghyun dalam salah satu wawancara mengenai lagu “A Gloomy Clock.”
7. BIGBANG – “Loser”
G-Dragon menyebut lagu “Loser” ini sebagai pengingat bahwa menjadi group idol KPOP ternama tak membuat mereka menjadi sosok sempurna. Malah sebaliknya ada banyak sisi yang membuat mereka layak disebut sebagai loser.
Sednagkan menurut T.O.P, “Loser” justru merupakan lagu tentang rasa kesepian. Sekali lagi, berkebalikan dengan pandangan orang lain menjadi group idol KPOP justru mendatangkan rasa sepi.
“To be honest, each of the members does not have that many friends. The members are the only friends with whom we can share our lives and openly talk about personal things,” ujar T.O.P.
8. Hui dan Kino dari PENTAGON – “The Greatest Wall”
Sorry to you, wanting a hit song from me – an idiot who doesn’t know how to make music.
“The Greatest Wall” seakan menjadi tamparan untuk mimpi meraih sukses sebagai group idol KPOP. Lagu yang dibawakan oleh Hui dan Kino tersebut merupakan luapan rasa frustasi, penyesalan, rasa bersalah dan juga mimpi-mimpi yang pudar.
Pada saat trainee, mimpi mereka untuk sukses adalah dengan debut. Namun kenyataannya debut saja belum jadi jaminan menjadi group yang dikenal. Bayang-bayang kegagalan masih terus membayangi.
Terlebih untuk Pentagon, mereka dinilai belum berhasil sukses di Korea Selatan karena tak memiliki lagu hits.
Hyung, didn’t I always say we’re doing well? It’s just a matter of time. […] Hyung, I’m only searching for happiness these days. I wondered why my dreams are fading.
9. NU’EST – “Lend Me Your Shoulder”
Acting all cool like a man, it’s a trap that makes me unable to be honest. I never learned to be dependent, I only learned one thing for sure — to stand alone.
Lagu yang dibawakan oleh JR dan Aron ini mengisahkan kesulitan mereka dalam sudut pandang masing-masing. Pada verse miliknya, JR mengungkap sebagai leader di group idol KPOP tersebut ia diharapkan selalu bisa diandalkan. Padahal nyatanya ia hanya belajar bagaimana bertahan seorang diri.
Sedangkan Aron, yang datang dari Los Angeles ke Seoul demi mengejar mimpi menyuarakan tentang culture shock yang dialami. Serta pertentangan mengenai bagaimana ia merasa kehidupan idol tak cocok untuknya.
Culture shock hit me hard, giving up was taboo but the people, the language, the lifestyle; too much to go through. Blurred lines, couldn’t make up my mind. Thought like, “Damn, this just aint right.