Hampir setengah populasi masyarakat Korea memiliki nama marga Kim, Lee, dan Park. Kira-kira kenapa bisa gitu ya? Ini dia alasannya!
Alasannya ternyata ada hubungannya dengan sejarah di Korea nih kenapa banyak masayarakat Korea yang punya nama marga sama. Pada masa Dinasti Goryeo yaitu sebelum tahun 1000 masehi, raja memutuskan untuk memberikan nama marga pada para bangsawan. Mereka yang ingin memiliki nama-nama marga bahkan harus mengikuti tes dari pemerintah dulu. Pemberian nama marga kepada orang-orang tertentu tersebut dimaksudkan untuk menandai mereka yang telah setia pada raja.
Seiring waktu, para pedagang dan orang-orang kaya lainnya juga diperbolehkan ikut tes untuk memiliki dan mendaftarkan nama marga. Karena pada saat itu nama Kim, Lee dan Park adalah nama marga para bangsawan, jadi banyak yang ikut-ikutan memiliki nama marga tersebut. Dengan memiliki nama marga sama, maka akan dianggap mereka masih memiliki hubungan/keturuan dari para bangsawan tersebut. Siapa sih yang nggak mau dianggap kayak gitu? Kekekekekek. Akhirnya di tahun 1894, semua warga pun diperbolehkan memiliki nama marga.
Berdasarkan diagram di bawah ini, warna biru menunjukkan jumlah pemiliki nama marga Kim, hijau – Lee, oranye – Park, merah – Choi, ungu – Jung, dan abu-abu untuk nama-nama marga lainnya.
FYI, nama marga didapat dari nama ayah. Misalnya sang ayah nama marganya Kim dan ibunya Park, maka nama marga anaknya kelak adalah Kim. Dulu, pernikahan dari dua orang yang bermarga sama sempat ditentang dan dianggap tabu karena dianggap masih satu keturuan atau saudara. Tapi karena semakin banyaknya populasi, maka hal itu udah nggak berlaku lagi karena kemungkinan masih bersaudara jadi sangat kecil.
Sumber: dramafever wiki
