Kasus voting di “Produce 101” seri belum usai. Kali ini terungkap bahwa agensi menggunakan sampai 100,000 akun demi melakukan voting untuk trainee mereka di “Produce 101” season 1. Meskipun peraturan resmi hanya 1 voting untuk 1 akun.
Agensi yang disebut dengan “A,” dituding melakukan bentuk lain dari manipulasi voting di “Produce 101”. Disebutkan, agensi tersebut menggunakan 100,000 akun untuk melakukan voting pada trainee mereka. Walau pun peraturan resmi dari “Produce 101” hanya menggunakan 1 akun per orang untuk voting dan dilakukan verifikasi identitas diperlukan untuk membuat akun.
Berdasarkan dari sumber yang sebelumnya bekerja untuk agensi “A,” eksekutif dari agensi mengumumpulkan trainee, manajer, dan bahkan karyawan untuk memberikan dokumen dengan 100,000 akun. Pertemuan pada Maret 2016 tersebut juga dilakukan agensi untuk memberikan username serta password untuk akun yang digunakan untuk voting di “Produce 101”.
Tak itu saja, agensi bahkan melakukan instalasi program komputer untuk mempersulit pelacakan IP.
Mereka diminta untuk fokus melakukan voting pada 2 trainee dari agensi tersebut. Karyawan kantor melakukan voting pada siang hari dan manaher serta trainee melakukan voting di malam hari.
Mantan peserta pelatihan “B” berkata, “Kami tidak diizinkan pulang sampai kami menyelesaikan jumlah suara yang ditugaskan. Kami memilih setiap hari dari jam 12 pagi sampai jam 7 pagi.” Trainee tersebut pun menambahkan, “Eksekutif yang memerintahkan voting memaksa kami dengan mengatakan, ‘Anda akan menerima manfaat ini musim depan.’”
Setiap orang ditugaskan sekitar 1.400 akun per hari untuk memilih. Mantan trainee “C” berbagi, “Eksekutif baru saja membagikan puluhan ribu pada awalnya, tetapi mungkin mereka berpikir itu tidak cukup karena mereka membawa lebih banyak ID beberapa hari kemudian, menambahkan lebih dari 100.000.”
Salah satu dari tiga trainee agensi yang berpartisipasi dalam musim pertama “Produce 101” dilaporkan dipilih untuk lineup terakhir. Menanggapi laporan tersebut, “A” berkomentar, “Itu tidak terjadi.”