Ditulis oleh: Erlina Novita
Fenomena Gerhana, tentunya bukan menjadi sesuatu yang baru bagi penggemar boygrup Kpop EXO yakni EXO-L. Bahkan Gerhana menjadi moment yang ditunggu-tunggu oleh Eri (nama panggilan EXO-L) sebab menandakan hilal comeback idola mereka sudah dekat. Umumnya, setiap idol yang comeback akan datang dengan konsep-konsep terbaru dan bervariasi. Namun berbeda dengan EXO yang selalu memasukan unsur Gerhana dalam albumnya.
Memilih moment fenomena langit dan tanggal-tanggal yang bertepatan pada Gerhana baik masa sekarang maupun masa lalu menjadikan comeback boygrup ini selalu ditunggu-tunggu.
Setelah sebelumnya membuat heboh non K-Pop dengan hastag Emergency landing yang trending sebab disangka pendaratan darurat pesawat. Pada tanggal 26 Mei 2021, EXO secara resmi merilis teaser berjudul Eclips sebagai bagian dari episode teaser comeback mereka dalam album yang berjudul “Don’t Fight The Feeling”. Teaser tersebut kembali membuat kagum netizen sebab bertepatan dengan jam juga tanggal Gerhana bulan merah darah yakni pada pukul 18.00 WIB. Kemudian dari sinilah muncul julukan “the man who came with the eclips” atau pria yang datang bersama Gerhana.
Konsep Gerhana sudah digunakan sejak awal
Konsep tersebut tentunya bukan sebuah konsep cocoklogi biasa, sebab konsep tersebut sudah diusung oleh EXO sejak awal debut yakni pada tahun 2012 silam. Sebagai contoh lagu debut EXO berjudul MAMA yang keluar pada tanggal 7 April 2012, bertepatan dengan fenomena Gerhana bulan yang terjadi pada bulan dan tanggal yang sama pada tahun 1940, begitupun juga dengan album Ko Ko Bop yang dirilis pada tanggal 18 juli 2017, yang memiliki tanggal dan bulan yang sama pada tahun 1860. Tak henti sampai di situ, pada tahun 2013 silam, EXO merilis album Wolf yang bertepatan dengan Gerhana matahari pada tahun 1860.
Selain bertepatan dengan tanggal-tanggal Gerhana, EXO juga selalu memunculkan instrumen Gerhana dalam comeback mereka. Beberapa penggemar bahkan menyebut EXO adalah grup dengan konsistensi yang sesungguhnya sebab konsep mereka tidak pernah jauh dari konsep awal mereka yang berhubungan dengan konsep super power EXO, dimana masing-masing member memiliki simbol dan kekuatan masing-masing, kemudian tentang dunia pararel, fenomena langit dan juga Gerhana.
Tanda Gerhana, menjadi sinyal khusus bagi EXO-L untuk menyambut kedatangan idola mereka. Dibuktikan dalam spoiler album the War, yang diunggah oleh sang leader Suho pada tahun 2017 dimana terdapat pesan yang tertulis “kekuatan musik akan muncul ketika Gerhana terjadi” spoiler tersebut berupa video berdurasi 21 detik tentang Gerhana matahari dengan backsound suara Baekhyun yang merdu didalamnya.
Selain mengusung konsep Gerhana, EXO juga dikenal dengan konsep pararel universe atau dunia pararel. Dunia pararel menggambarkan tentang alam semesta lain yang ada namun berkebalikan dengan semesta yang kita kenal. Mereka ada sebagai eksistensi hipotesis yang berdiri sendiri, atau singkatnya pandangan bahwa terdapat “diri kita yang lain” pada dunia pararel tersebut. Konsep ini tertuang pada album Obsession dimana EXO merilis dua peran utama yakni EXO dan X-EXO yang merupakan diri mereka yang lain pada dunia pararel tersebut. meskipun X-EXO adalah diri mereka yang lain, namun X-EXO adalah versi antagonis yang mencoba menguasai EXO yang sebenarnya. Pertarungan tersebut muncul dalam MV mereka yang berjudul Obsession, dimana terdapat adegan Sehun mengarahkan anak panah pada satu objek yang bertuliskan “let the fight begin”. Teori ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari teori kloning EXO yang muncul pada tahun 2016 yakni pada era Lucky One.
Berbicara tentang teori EXO memang menjadi sesuatu yang sangat menarik dan tiada habisnya, sebab tiap era dan tiap MV yang rilis, selalu saling berkaitan membentuk sebuah kisah luar biasa kompleks dan terhubung satu sama lain. cerita tersebut terus berlanjut hingga saat ini dan akan selalu terhubung dengan konsep-konsep selanjutnya.