‘Super Junior’ Siwon mendapatkan kritikan dari penggemar, terutama yang berasal dari negara Cina. Kejadian bermula saat sang idol papan atas “liking” sebuah tweet mengenai demonstrasi yang terjadi di Hong Kong. Banyaknya kritikan pun akhirnya membuat Choi Siwon meminta maaf.
Pada 24 November kemarin, ‘Super Junior’ Siwon kedapatan oleh penggemar “menyukai” sebuah cuitan di Twitter mengenai dukungan untuk pro-demokrasi di Hong Kong. Tweet yang disukai oleh Siwon ini lebih tepatnya merupakan berita translasi dari kanal media di Korea Selatan untuk wawancara CNN dengan Patrick Chow.
Patrick Chow atau Choi Pak Kwan, merupakan demonstran tidak bersenjata berusia 21 tahun yang ditembak dan terluka kritis oleh seorang petugas polisi di Hong Kong. Wawancara meliputi komentar seperti, “Orang bisa terbunuh oleh peluru. Tetapi kepercayaan tidak bisa dibunuh.”
Tweet tersebut disukai oleh Siwon dan langsung membuat geger para penggemar, terutama yang berasal dari negara Cina. Di media sosial Weibo, para penggemar Super Junior dan Siwon membagikan gambar layar dari halaman Twitter sang idol. Kritikan pun membanjir dengan penilaian Siwon menunjukan dukungan pada Hong Kong.
Bahkan salah satu fanbase terbesar Siwon di Weibo dengan lebih dari 90,000 member pun tutup setelah kejadian ini.
Menyadari banyaknya kritikan, tak lama kemudian ‘Super Junior’ Siwon lantas mengunggah postingan di Weibo untuk meminta maaf pada penggemar.
“Saya sudah memeriksa apa yang terjadi di Twitter. Saya hanya mengungkapkan minat saya hanya dengan harapan bahwa situasi kekacauan dan kekerasan akan segera berakhir.”
Dia melanjutkan dengan mengatakan,” Saya dengan tulus meminta maaf bahwa tindakan saya telah menyebabkan Anda memiliki perasaan sakit dan merasakan kekecewaan.”
Tak ada konfirmasi lain dari agensi atau pun Super Junior mengenai hal ini.