Pada 10 Februari, HYBE Labels mengonfirmasi bahwa mereka telah membeli 14,8% saham di SM Entertainment dari pendiri Lee Soo Man, yang secara resmi menjadi pemegang saham terbesar agensi tersebut. Selain itu, dikonfirmasi bahwa HYBE sedang mencari tambahan 25% saham di SM Entertainment seharga 900 juta USD.
Ini terjadi setelah perselisihan manajemen antara manajemen SM Entertainment saat ini di bawah co-CEO dan pendiri Lee Soo Man. Sementara Lee Sung Soo dan Tak Young Jun memihak Kakao dan Align Partners, Lee Soo Man bermitra dengan HYBE, yang membawa lebih banyak perhatian pada perseteruan internal.
Dengan pengumuman bahwa HYBE telah menjadi pemegang saham terbesar, muncul berbagai diskusi tentang perubahan yang akan terjadi di SM Entertainment. Salah satu diskusi adalah kemungkinan besar bahwa SM akan memiliki ikatan yang lebih sedikit dengan China dan lebih sedikit member China di jajaran artis masa depan mereka.
Dalam komunitas online populer, fans khawatir HYBE akan membubarkan grup-grup SM Entertainment yang kurang populer.
Fans mengungkapkan kekhawatiran mereka dan berkomentar:
- “Aku merasa ketika HYBE memperoleh 40% seperti yang mereka rencanakan, mereka akan mulai memecat semua orang yang tidak berguna”
- “Tapi grup mana yang kurang populer di SM?”
- “Pasti ada grup di SM yang tidak menguntungkan”
- “Tapi apakah ada grup yang tidak menguntungkan di SM?”
- “Mungkin grup yang lebih tua”
- “Kenapa orang-orang terus membicarakan ini?”
- “Aku tidak berpikir HYBE akan memiliki kekuatan untuk membubarkan grup seperti itu”
- “Aku tidak berpikir itu akan bubar tapi yang mengkhawatirkan adalah ketika kontrak berakhir.”
Sumber: (1)
