Identitas tersangka utama yang terlibat dalam skandal ‘Nth room’ akhirnya telah terungkap. ‘Nth room’ adalah serangkaian ruang obrolan Telegram yang membagikan video porno dan kekerasan ilegal yang mengeksploitasi wanita dengan imbalan uang. Para kriminal menciptakan ruang obrolan, yang masing-masing menyandera informasi pribadi para korban untuk membuat para korban melakukan apa pun yang mereka atau para pengguna inginkan. Pengguna harus membayar untuk mengakses ruang obrolan tersebut. Sebagian besar pesanan bersifat seksual dan kekerasan, seperti memasukkan gunting di vagina korban, menyuruh korban menggunting putingnya, hingga memaksa korban memakan kotoran mereka sendiri. Dari 74 korban, 16 di antaranya masih bawah umur.
Nama tersangka ini adalah Jo Joo Bin, berusia 25 tahun, dan menggunakan nama pengguna ‘Baksa’. Dia lulus kuliah pada tahun 2018 dan laporan menyatakan bahwa dia mengambil jurusan Informasi dan Komunikasi tapi pandai menulis dan pernah menjadi juara dalam kontes laporan buku sekolahnya. Dia juga editor koran sekolah, menulis editorial. Dia juga memenangkan beberapa beasiswa karena memiliki nilai bagus, tapi menurut rekannya ia memiliki “masalah dengan profesor … dia hanya masalah secara umum.” Namun, seorang kolega masa lalu menyatakan bahwa banyak yang tidak akan pernah membayangkan dia berakhir dengan cara ini. Sepertinya dia memulai ‘nth room’ di tahun 2018 atau tepat setelah lulus kuliah.
Dia ditangkap pada 19 Maret karena mengoperasikan ruang obrolan kontroversial yang melibatkan perdagangan seks anak perempuan di bawah umur. Telah dilaporkan juga bahwa video yang berisi kejahatan tersebut telah terjual kepada lebih dari 260.000 pria.
Sejak berita tersebut muncul di internet, para netizen dan selebritis telah menuntut hingga membuat petisi agar identitas semua pengguna ‘nth room’ diungkap.