Dalam wawancara baru-baru ini dengan GQ Korea, Seohyun Girls’ Generation mencurahkan perasaannya tentang pengalaman akting, emosi yang dia hadapi, dan bagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
Emosi
Saat membahas karir aktingnya, Seohyun berbicara tentang bagaimana akting memunculkan emosi yang tersembunyi dalam dirinya. Ia juga menjelaskan perbedaan antara menyanyi dan akting.
“Ketika bekerja sebagai penyanyi, saya harus menutupi emosi saya dan mempertahankan wajah yang sama atau ekspresi yang sama. Penyanyi dan aktor berbeda, tetapi ada beberapa titik yang tumpang tindih. Sebagai seorang penyanyi, saya bernyanyi dengan penuh emosi dan saya melengkapi penampilan dengan ekspresi wajah, gerak tubuh, dan bahasa tubuh saya. Akting adalah ciptaan tangan kedua, berdasarkan apa yang saya, Seo Ju Hyun, alami. Jadi di setiap momen saya bisa mengungkapkan perasaan saya dengan lebih jujur.”
Ketika ditanya tentang bagaimana menghadapi emosi yang sebenarnya, Seohyun berkata, “Saya pikir mendengarkan diri saya sendiri setiap saat adalah kebiasaan yang penting. Setiap hari, saya bertemu banyak orang dan banyak situasi, jadi saya banyak berpikir. Sekarang saya mengamati hal-hal yang dulu secara tidak sengaja saya abaikan. Ada banyak tahapan emosi, dan semakin Anda menggalinya secara mendetail, semakin kompleks emosi itu. Dalam kehidupan sehari-hari, saya mencoba menghadapi emosi yang terkadang muncul di wajah saya.”
Kemudian, dia berbicara tentang bagaimana akhir-akhir ini dia tidak ragu untuk menunjukkan emosinya, “Dulu ketika saya merasa ingin menangis, saya biasa menahan keinginan untuk menangis. Saat ini, jika ada momen ketika saya ingin menangis, saya tidak ragu-ragu. Ketika saya berpikir, ‘Saya ingin menangis!’ Saya mendengarkan musik sedih sambil menangis. Lalu saya berpikir, ‘Ah, saya merasa segar kembali. Menangis bukanlah hal yang buruk'”
Self love
Seohyun Girls’ Generation mengakui ada bagian dari dirinya yang tidak dia sukai, tetapi dia mencoba untuk menerimanya. “Ada [bagian dari diri saya yang tidak saya sukai]. Tetapi karena saya manusia dan itu adalah bagian dari diri saya, saya mencoba untuk menyukainya. Saya berpikir, ‘Oh, saya memiliki sisi ini’ sambil menerimanya.”
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa di masa lalu dia ingin mengubah bagian-bagian itu, tetapi kini telah menerimanya. “Ketika pikiran saya menjadi lebih bebas dan toleran, saya secara alami menerima hal-hal yang tidak saya sukai dari diri saya sendiri. Ketika saya masih muda, saya memiliki pandangan yang sempit. Saya pikir saya hanya harus bergerak maju. Tapi sekarang saya pikir, jika Anda hanya bergerak maju dan melihat satu hal, Anda mungkin kehilangan hal-hal berharga yang ada di sekitar Anda. Saya hanya memiliki satu kehidupan, tetapi saya sering berpikir untuk apa saya hidup. Saya tidak ingin hidup hanya untuk kehormatan atau hal-hal berkilau lainnya.”
Sumber: (1)