Sabtu, Desember 21, 2024

Latest Posts

IU – Lilac Album Review: Perpisahan Manis Pada Masa Muda

Momen beranjak dari masa muda dirayakan IU dengan gempita. Soloist ternama dari Korea Selatan ini merilis album ‘Lilac’ pada akhir bulan Maret kemarin. Album studio ini menandai akhir usia 20-an, sebelum IU menginjak ke usia 30 tahun.

Mengambil arti dari bahasa bunga, lilac bermakna kenangan masa muda. Judul yang tepat diangkat sebagai album yang menandai beranjaknya IU ke usia lebih dewasa: usia 30 tahun.

Tidak hanya mengedepankan konsep, di album ini IU juga memberikan beberapa perbedaan signifikan. Terutama bila dibanding dengan album-album sebelumnya. Untuk ‘Lilac’ IU menggandeng beberapa musisi, produser, dan penulis lagu untuk memberikan warna dan sentuhan berbeda. Selain track-track yang ditulis oleh sang penyanyi sendiri.

foto via leon

Tracklist ‘Lilac’:

1. LILAC
2. Flu
3. Coin
4. Hi spring Bye
5. Celebrity
6. Troll (Feat. Dean)
7. Empty Cup
8. My sea
9. Ah puh
10. Epilogue

 

“LILAC” menjadi title track sekaligus pembuka album ini. Melalui liriknya, IU menarasikan tentang hubungan yang harus berakhir setelah 10 tahun. Secara gamblang, lagu dengan genre 80’s city pop ini mengisahkan manisnya perpisahan. Meski menjalani hubungan yang penuh kebahagiaan.

Meski terdengar seolah sebuah lagu cinta, “Lilac” yang disisipi dengan instrumen trompet dan bassline tebal sebenarnya merupakan sebuah metafora. ‘Hubungan’ yang dikisahkan melalui liriknya sebenarnya adalah perjalanan karir IU sendiri di usia 20-an; dimana harus mengalami perubahan ketika ia menginjak usia 30 tahun.

Berniat menghadirkan sesuatu yang baru dalam album kelimanya, IU mengusung genre electro pop untuk track berikutnya. “Flu” memiliki hook minimalis yang menjadikan track ini catchy dan mudah dicerna. Selain bounce pada melodi hingga membuat “Flu” justru terdengar sebagai feels good song.

Selain “LILAC,” “Coin” menjadi second title track yang dipromosikan untuk album ini. IU mengimplementasikan sampel dari mesin permainan slot dengan irama KPOP retro berpadu bersama musik yang terinspirasi genre funk.

Untuk single promosi kedua ini, IU tidak hanya memperlihatkan kemampuan vokal. Melainkan menghadirkan keunikan tersendiri dengan porsi rap yang menarik.

foto via leon

Setelah track dengan beat dan tempo medium, “Hi Spring Bye” menjadi track ballad yang berperan sebagai penyeimbang. IU mempertontonkan kualitas vokal terbaik dengan warna dan karakter suara khas untuk track satu ini.

Warna dan karakter suara IU juga terdengar kental di track berikutnya. “Celebrity” merupakan single yang dirilis lebih dulu sebelumnya dan memiliki tempo medium. Menarik benang merah dari track-track sebelumnya, “Celebrity” masih pula mengusung irama KPOP retro. Dipadankan dengan gitar rif yang mengantarkan lagu ini menjadi salah satu paling adiktif di antara track lain.

foto via leon

‘Lilac’ memang tidak bisa dikatakan sebagai album eksperimen bagi sang penyanyi. Walau IU cukup mencoba beberapa genre baru. Salah satunya, reggae yang disisipkan dalam track kolaborasi bersama Dean, “Troll.”

Dean yang lebih dikenal sebagai penyanyi R&B pun mencoba bereksperimen dengan lagu yang kaya akan irama lo-fi pop dan reggae. Hasilnya? Sama sekali tidak mengecewakan. “Troll” bukan hanya menjadi kolaborasi IU dan Dean yang unik. Melainkan juga catchy dan sanggup membuat pendengar memutar track yang sama berkali-kali.

foto via leon

“My Sea” memperlihatkan kualitas vokal dan performa IU yang lebih dewasa. Sedangkan “Ah Puh” dan “Epilogue” yang menjadi dua track penutup kembali menghadirkan irama youthful dengan beat mid tempo yang menjadi nafas album ini.

‘Lilac’ hadir sebagai album kelima yang menandai berakhirnya masa muda. Sebuah kecupan perpisahan yang manis dari IU untuk dirinya di usia 20-an.

Latest Posts

Don't Miss