Netizen Korea menunjukkan penolakan yang kuat terhadap penyanyi Henry ketika dia ditunjuk sebagai duta ‘Pencegahan Kekerasan Sekolah’ oleh kepolisian. Hal ini dikarenakan oleh kontroversi yang baru-baru ini menimpa mantan member Super Junior M tersebut.
Pada tanggal 16, Kantor Polisi Mapo Seoul menunjuk Henry sebagai duta Humas untuk pencegahan kekerasan di sekolah. Kepolisian berencana membuat poster dan video untuk dipajang di papan reklame listrik luar ruangan, dan penyanyi itu juga akan mengunjungi sekolah-sekolah di Mapo-gu dan pusat kota seperti Stasiun Universitas Hongik untuk melakukan kampanye pencegahan kekerasan di sekolah.
Duta Humas adalah ‘pekerjaan sukarela yang tidak dibayar’. Henry dikatakan telah siap menerima kegiatan tersebut. Seorang pejabat dari Kantor Polisi Mapo mengatakan, “Duta humas adalah kegiatan yang dilakukan oleh para selebriti dengan jadwal sibuk secara sukarela. Meskipun Henry memiliki jadwal yang padat, ia secara aktif menyatakan kesediaannya untuk menjadi bagian dari itu.”
Sang idol mengungkapkan tekad dan kesediaannya dengan menyatakan, “Aku ingin mengunjungi sekolah secara langsung. Aku akan mengunggah video ke akun media sosialku.”
Kontroversi
Namun, rencana ini mendapat tentangan karena Henry diduga menghapus komentar yang mengkritik China di channel YouTube-nya tapi meninggalkan komentar yang mengkritik Korea.
Beberapa netizen mengunjungi situs web Kantor Polisi Mapo dan mengkritik, “Apakah benar menggunakan orang yang mentolerir pencurian budaya dan distorsi sejarah?” dan “Apakah benar memberikan uang pajak kepada seseorang yang Pro-Cina?” Karena lalu lintas yang berlebihan, server situs web itu pun sempat error.
Dengan meningkatnya opini publik terhadap Henry yang ditunjuk sebagai duta baru Pencegahan Kekerasan Sekolah, Departemen Kepolisian Mapo sedang mempertimbangkan apakah akan menarik penunjukan duta hubungan masyarakat-nya. Seorang pejabat dari Kantor Polisi Mapo mengatakan, “Kami melihat situasi dengan serius.”
Sumber: (1)