Korea Selatan dan Jepang memiliki cerita yang kurang menyenangkan di masa lalu. Jepang pernah menginvasi Korea Selatan selama beberapa waktu dan meninggalkan kenangan pahit. Termasuk para comfort woman yang dipaksa untuk melayani birahi prajurit Jepang dulu. Di film Herstory ini, sejarah dan perjuangan para mantan comfort woman diperjuangkan mati-matian.
Menggandeng beberapa aktris senior, membuat film yang dirilis pada 27 Juni 2018 ini mencuri perhatian publik. Selain mengangkat tentang kejadian nyata di masa lampau, 2 jammu tidak akan sia-sia setelah melihat sejarah kelam yang sempat tersingkap ini.
Kim Hee Ae sebagai Ibu Moon
Kim Hae Sook sebagai Nenek Bae
Ye Soo Jung sebagai Nenek Park
Moon Sook sebagai Nenek Seo
Lee Yong Nyeo sebagai Nenek Lee
Di 1991, seorang business woman bernama Ibu Moon sedang menjadi seorang aktivis. Dia memperjuangkan dan menuntut hak dari comfort woman yang menderita di masa penjajahan Jepang. Pindah ke Busan, dia menghabiskan waktu untuk menemui banyak nenek-nenek yang memiliki kemungkinan sebagai comfort woman di masa mudanya.
Comfort woman yang dimaksud adalah perempuan asal Korea Selatan, spesifiknya Busan, yang ditipu oleh orang Jepang. Mereka diiming-imingi bisa menjadi perawat. Tentu saja ini membuat banyak remaja dan wanita mudanya tergiur.
Lalu, wanita ini dibawa ke Pulau Shimonoseki dengan menaiki kapal besar. Sesampainya di sana, mereka kaget setengah mati karena diharuskan untuk melayani nafsu dari tentara Jepang. Bukannya jadi perawat dan menuntut ilmu, para comfort woman ini harus menerima banyak siksaan yang meninggalkan rasa trauma hingga tua.
Akhirnya, Ibu Moon bertemu dengan 4 orang nenek yang bersedia untuk menceritakan pengalam pahit ini. Mereka adalah Nenek Bae, Park, Seo dan Lee. Nenek Bae sendiri pernah bekerja menjadi asisten rumah tangga Ibu Moon namun memilih untuk bungkam sampai saatnya tiba.
Keempat nenek ini memperjuangkan hak dan menuntut permintaan maaf pemerintahan Jepang hingga 1998-an. Mereka harus bolak-balik ke Jepang dan Busan untuk bersaksi di pengadilan. Mendapatkan perlakuan tidak adil yang membahayakan nyawa pun tetap dilibas tanpa takut.
Di depan meja hijau, mereka bersaksi tentang apa saja yang dialami ketika menjadi comfort woman. Mereka terkena penyakit, disiksa, bahkan harus dibelah perutnya ketika ketahuan hamil. Menderita tiada tara, nenek ini akhirnya survive dan merahasiakan dirinya adalah comfort woman di masa lalu.
Ibu Moon bersama keempat nenek ini menitikan air mata dan keringat untuk memperjuangkan masa lalu ini. Momen dramatis ketika pemerintah Jepang menolak mengaku bersalah dan memberi kompensasi yang sama sekali tidak setimpal bakal membuat perasaan penonton campur aduk.