Pada Jumat 25 Oktober, Majelis Nasional Korea mengadakan audit terhadap HYBE. Selama audit itu berlangsung, pihak Majelis Nasional Korea mengonfirmasi bocornya dokumen internal perusahaan milik HYBE. Dokumen tersebut, diduga memuat aktivitas HYBE yang melanggar etika selama berbisnis di industri hiburan.
Dalam dokumen internal milik HYBE juga, terdapat laporan mingguan yang isinya mencemarkan nama baik grup kpop pesaing. Bahkan, terdapat juga strategi untuk menyingkirkan grup internal mereka sendiri yaitu Newjeans.
Adapun beberapa grup yang disebutkan dalam laporan itu adalah BLACKPINK, aespa, Twice, RIIZE, Zerobaseone, DKZ, dan masih banyak lagi. Yang semuanya mendapatkan kalimat-kalimat negative.
Dilansir dari Koreaboo, ada 18.000 halaman yang menuliskan laporan mingguan HYBE. Namun hanya 2.000 halaman saja yang bisa dibagikan, karena sisa halaman lainnya terlalu sadis untuk dipublikasikan.
Disamping itu, dalam audit yang diadakan oleh Majelis Nasional Korea, HYBE mendapat beberapa tuduhan, antara lain melakukan manipulasi chart, menyebarkan berita negatif terhadap grup dari agensi lain, dan melakukan plagiasi.
Hari ini, Selasa 29 Oktober, CEO HYBE yaitu Lee Jae Sang secara resmi meminta maaf soal dokumen internal yang mereka buat. HYBE juga meminta maaf kepada grup dan idol yang disebutkan dalam laporan mereka. Baik itu grup internal maupun grup eksternal.
Dalam permintaan maafnya, HYBE berjanji akan menghentikan pembuatan dokumen internal.