Kyoungyoon DKZ mengakui bahwa dia memang jadi bagian dari sekte JMS, organisasi terkenal yang diliput oleh serial dokumenter asli Netflix baru-baru ini ‘In The Name Of God, A Holy Betrayal.’
Pada 13 Maret, Kyoungyoon berbagi dalam sebuah wawancara dengan Dispatch bahwa ia dilahirkan dalam agama tersebut dan menjadi bagian dari JMS hingga saat ini. Kyoungyoon menyatakan, “Kupikir aku dicuci otak sedikit demi sedikit di JMS.”
Kyoungyoon menjelaskan, “Orang tuaku adalah bagian dari JMS selama lebih dari 20 tahun dan aku dilahirkan di dalamnya. Baru-baru ini, aku menonton film dokumenter ‘In The Name Of God, A Holy Betrayal’ dan aku melihat bagian di mana dia (Jung Myung Seok ) mengatakan dia adalah Mesias. Menurutku dia ‘gila’ tapi aku tidak berpikir seperti itu saat itu.”
Sang idol menambahkan, “Sebelum JMS mengatakan ‘Aku adalah Mesias’, dia membangun (informasi pendukung) selama 2-3 jam. Aku pikir itu adalah bentuk gaslighting. Aku tidak percaya bahwa Jung Myung Seok adalah Mesias tapi sepertinya aku dicuci otak sedikit demi sedikit.”
Kyoungyoon menjelaskan bahwa menurutnya orang tuanya benar-benar jatuh ke dalam JMS ketika dia masih kecil. Ia menjelaskan, “Waktu aku masih kelas dua SD, otakku kemasukan air. Saat itu, pendeta JMS datang dan berdoa untukku. Setelah itu aku melakukan tes dan ternyata sudah tidak ada masalah. Menurutku itu hanya kebetulan dan ibu pergi untuk membagikan kesaksian tentang itu dengan mengatakan itu nyata.”
Member DKZ itu juga menegaskan tidak pernah menyebarkan doktrin JMS saat berpromosi sebagai idol. Dia berbagi, “Setelah kontroversi dimulai, aku menjadi takut jadi aku menutup mata dan telingaku. Aku merasa sangat menyesal saat melihat para korban mengalami rasa sakit. Aku menjadi ketakutan ketika kupikir mereka bisa menggunakanku untuk menyebarkan doktrin mereka (ketika aku menjadi lebih terkenal). Meskipun sudah terlambat, aku telah meninggalkan sekte itu.”
Kyoungyoon kemudian membagikan pengalamannya mengunjungi Wolmyeongdong, tempat JMS. Dia berkata, “Aku pergi ke sana 3 atau 4 kali ketika aku masih SD. Aku ingat ada banyak makanan enak di sana. Mengenai hubungan seksual yang terjadi di sana, aku tidak tahu. Orang-orang dari daerah pedesaan seperti kami tidak banyak tahu. Aku pernah melihatnya bermain basket. Dia berdoa dan dia menembak bola ke ring. Semuanya masuk, aku juga tidak percaya.”
Ketika ditanya apakah dia aktif di organisasi, dia melanjutkan, “Ada berbagai kegiatan budaya di JMS. Aku ingin mendapat pelajaran vokal dari ahlinya. Namun, keluargaku miskin. Oleh karena itu, aku melamar di klub menyanyi di JMS. Itu waktu aku kelas 3 SMP.”
Orang tua Kyoungyoon berbagi, “Putra kami menelepon kami sambil menangis dan mengatakan ‘kita ditipu.’ Kami terkejut tapi kami tidak menempatkan agama apa pun di atas putra kami. Kami telah meninggalkan (sekte) dan bahkan dapat berbuat lebih banyak lagi.”
Sementara itu, kontroversi seputar Kyoungyoon DKZ dan JMS muncul setelah film dokumenter Netflix ‘In the Name of God, A Holy Betrayal’ dirilis. Setelah itu, banyak netizen yang menuduh kafe milik orang tua Kyoungyoon sebagai bisnis yang terkait dengan JMS. Kemudian, netizen Korea juga menemukan beberapa bukti untuk menunjukkan bahwa Kyoungyoon juga merupakan bagian dari sekte itu sendiri.
Sumber: (1)