Para kru dance survival show Mnet ‘Street Woman Fighter’ mengadakan konser reuni mereka pada 9-10 Juli yang bertajuk ‘The Next Era’ di SK Olympic Handball Gymnasium. Noze, yang telah terlibat dalam kontroversi diskriminasi terhadap merek “kecil” untuk posting Instagram berbayar, pun hadir untuk tampil di depan para penonton.
Sementara dia tampak baik-baik saja saat tampil, dia akhirnya menangis selama sesi penyampaikan ucapan terima kasih menjelang akhir konser. Secara tidak langsung menanggapi kontroversi yang dialaminya, Noze mengatakan, “Aku hanya ingin orang tahu satu hal. Kami bukan orang yang tidak bekerja keras untuk sesaat.”
ครั้งสุดท้ายแล้วอะเนอะ ไม่รู้โอกาสแบบนี่จะมาอีกเมื่อไหร่ ขอให้ต่อไปนี้พี่จ๋าของหนูได้ทำแต่สิ่งที่ชอบนะคะ ไว้ถ้ามีโอกาสต้องได้เจอกันอีกแน่ๆ😭
pic.twitter.com/mz6nGvK69b— เด็กดีของพี่น่า💙 (@tinetotired) July 10, 2022
Karena hal itu, netizen justru malah mengkritik Noze karena permintaan maafnya yang “tidak tulus” terkait kontroversi tersebut. Beberapa komentar di internet berbunyi, “Dia seharusnya meminta maaf terlebih dahulu,” “Mengapa dia menangis ketika jelas dia melakukan sesuatu yang salah?” “Aku tidak bisa memahaminya,” “Dia pasti mengalami masa-masa sulit, tapi menurutku dia harus meminta maaf secara resmi,” dan banyak lagi.
Sebelumnya, No:ze dituduh melakukan diskriminasi terhadap iklan perusahaan kecil. Diklaim bahwa No:ze gagal memenuhi tenggat waktu iklan setelah menerima hingga 50 juta KRW. Penari itu juga menghadapi tuduhan bahwa dia akan segera menghapus posting iklan untuk “perusahaan kecil” setelah menerima pembayaran iklan, ketika posting iklan untuk merek-merek mewah yang mahal tidak dihapusnya.
Pada tanggal 5 Juli, agensi No:ze secara resmi meminta maaf atas kontroversi tersebut. Agensi tersebut menyatakan, “Kami telah mengetahui bahwa pihak kami gagal memenuhi garis waktu iklan untuk tawaran dukungan oleh perusahaan tertentu. No:ze dan agensi keduanya sangat merenungkan masalah ini setelah menyadari beratnya kesalahan. Kami akan memastikannya bahwa ini tidak terjadi lagi.”
