Pada masa peperangan, semua hal bisa saja terjadi. Yang awalnya santai dan bahagia saja, harus mempertaruhkan banyak hal untuk keperluan bersama. Seperti pelari yang diceritakan di film My Way ini.
Film My Way ini dirilis di bioskop pada Desember 2011 lalu. Dalam durasi kurang lebih 137 menit, kamu akan disuguhkan latar perang yang terjadi di Korea, Uni Soviet, bahkan Jerman dan diadaptasi dari kejadian nyata.
Jang Dong Gun sebagai Kim Joon Shik
Joe Odagiri sebagai Tatsuo Hasegawa
Saat Korea dijajah oleh Jepang, ayah, adik dan Kim Joon Shik dipercaya untuk menjadi asisten rumah tangga di keluarga Hasegawa. Keluarga militer terpandang ini memiliki cucu bernama Tatsuo yang baru saja tiba di Korea. Tak disangka, Joon Shik dan Hasegawa sama-sama memiliki kesukaan dalam olahraga lari.
Saat beranjak dewasa, Joon Shik dan Tatsuo bersaing dalam setiap kompetisi lari. Kadang Joon Shik menang, kadang Tatsuo yang menang. Ketika ada kompetisi tryout sebelum Tokyo Olympics, Joon Shik lah yang jadi pelari pertama yang menyentuh pita garis finish. Namun oleh juri, malah Tatsuo dan 2 pelari Jepang lainnya yang menang.
Merasa tidak adil, Joon Shik dan beberapa temannya mengajukan protes. Namun hal ini sia-sia saja. Keluarga Hasegawa pun merayakan kemenangan dengan mengadakan pesta. Saat pesta itu berlangsung, ayah Joon Shik menyampaikan kado. Ternyata itu adalah bom berkekuatan kecil yang menewaskan kakeknya Tatsuo.
Sejak kejadian itu, Tatsuo mengusir keluarganya Joon Shik dari rumah. Saking dendamnya, dia tidak ingin bertemu dengan teman kecilnya ini. Namun nasib berkata lain. Beberapa tahun kemudian, mereka kembali bertemu di medan perang. Tatsuo memimpin prajurit Korea untuk berperang sebagai tentara Jepang dan melawan Uni Soviet.
Dalam perang ini, Jepang mengalami kekalahan. Alhasil, tentara yang tersisa diharuskan ikut dan menjadi prajurit Uni Soviet. Perang pun berlanjut. Banyak jiwa yang menjadi korban. Hingga pada akhirnya, hanya Tatsuo dan Joon Shik yang menjadi orang asia yang selamat. Mereka pun terpisah dan diharuskan menjadi prajurit Jerman yang berkuasa saat itu.
Di pesisir Normandy, Tatsuo dan Joon Shik kembali bertemu. Pendengaran Joon Shik jadi menurun karena luka di telinganya di perang sebelumnya. Mereka pun berencana untuk kabur dan naik kapal untuk bisa kembali pulang ke Korea. Tidak berjalan mulus, perang harus terjadi lagi.
Namun, Joon Shik harus meninggal karena tembakan dari musuk. Di momen inilah, dia meminta Tatsuo untuk mengubah identitasnya sebagai Joon Shik. Dia meminta Tatsuo untuk menjadi pelari marathon dan mewujudkan mimpi mereka saat pulang. Mampukah Tatsuo merealisasikan permintaan terakhir dari teman terbaiknya ini?