Satu-satunya orang yang paham siapa kamu sebenarnya adalah diri sendiri. Semakin dewasa dan waktu yang terus berjalan, kamu tahu apa saja hal yangkamu inginkan. Termasuk soal gender. Di film yang berjudul Man on High Heels ini, diceritakan tentang seorang pria yang sempat mengalami krisis jati diri sejak remaja hingga dewasa.
Film Man on High Heels yang memiliki judul alternatif High Heel ini tayang di bioskop pada Juni 2014 lalu. Selama kurang lebih 125 menit, kamu bisa menyaksikan perang batin di pertarungan sengit di film action ini.
Cha Seung Won sebagai Detektif Ji Wook
Esom sebagai Jang Mi
Ji Wook adalah seorang pria yang berprofesi sebagai detektif. Sudah ada banyak penjahat dan mafia yang berhasil ditangkap ketika melancarkan aksi. Dia bisa disebut sebagai salah seorang petugas kepolisian yang berprestasi dan memiliki karier yang cemerlang.
Di balik hal itu, Ji Wook menyembunyikan sesuatu tentang orientasi seksual dan gendernya. Sejak di bangku SMP, dia menyadari jika dia menyukai laki-laki dan ingin berdandan seperti perempuan. Tak disangka, teman sekelasnya merasakan hal yang sama. Akhirnya, Ji Wook dan temannya itu memutuskan untuk jadi sahabat. Ji Wook pun kenal dengan adik temannya itu yang bernama Jang Mi.
Tak disangka, temannya meninggal dunia. Sejak saat itu, dia mengubur keinginannya untuk menjadi wanita. Diam-diam, Ji Wook juga mencari keberadaan Jang Mi dan memantaunya dari jauh. Dia merasa bersalah karena dirinya membuat kakaknya bunuh diri saat itu.
Saat tak bertugas, Ji Wook mencari klinik untuk melakukan operasi dan suntik hormon. Dia sudah mantap untuk menjadi transgender setelah dirinya mengundurkan diri menjadi polisi. Setelah resmi keluar dan akan menjalani operasi, Ji Wook diincar oleh pasukan mafia yang pernah ditangkapnya dulu.
Ji Wook tidak ingin ikut campur, tapi mafia tersebut menjadikan Jang Mi sebagai tawanan. Mau tak mau, Ji Wook menunda rencananya itu demi menyelamatkan adik dari temannya yang berharga di masa lalu.
Setelah berhasil menyelamatkan Jang Mi, apakah Ji Wook tetap bersikeras untuk menjadi identitas yang diinginkannya dari dulu? Apakah dia sudah siap dengan segala konsekuensinya?
