Siapa bilang film bikinan sineas Korea Selatan nggak bisa go international? Layar lebar berjudul Take Point ini jadi salah satu yang menggunakan Bahasa Inggris hampir di seluruh dialognya. Tak tanggung-tanggung, hampir sebagian besar pemainnya juga menggandeng beberapa aktor Hollywood.
Sutradara Kim Byung Woo memproduksi film Take Point ini selama 4 bulan lamanya. Lalu pada 26 Desember 2018, film ini dirilis secara serentak di bioskop. Mengusung genre action, kamu langsung disambut dengan adegan tembak-tembakan dari awal hingga tamat.
Ha Jung Woo sebagai Ahab
Lee Sun Kyun sebagai Yoon Ji Ui
Film ini dibuka dengan latar Amerika Serikat pada 2022. Situasi politik di dalam negara dan hubungan dengan negara lain yang memburuk, memicu bakal terjadi perang dunia ke-3. Apalagi saat itu Korea Utara dan Selatan kembali mengalami gesekan dan terjadi perang dingin.
Dari pihat Amerika Serikat merekrut beberapa orang untuk masuk dalam Private Military Company. Setiap anggotanya diambil dari pasukan tentara terbaik dari beberapa negara. Salah satunya adalah Ahab yang berasal dari Korea Utara.
Misi dari PMC ini adalah melindungi keberadaan sebuah bunker. Mereka harus mengalahkan banyak pasukan Amerika Serikat yang ingin mengambil data penting di dalam brankasnya. Ahab dibantu oleh banyak anggota PMC lainnya dan diarahkan dari jarak jauh.
Sebelum pertempuran panas terjadi, tiba-tiba muncul seorang dokter asal Korea Selatan bernama Yoon Ji Ui. Orang ini tahu banyak informasi tentang Ahab. Sama-sama bersaing dan menunjukkan rasa tidak suka, mereka berdua pun berpencar dan tidak berkomunikasi sama sekali.
Tapi, keadaan berubah saat anggota PMC lainnya sudah tewas satu per satu. Mereka kehilangan banyak tenaga untuk bisa menyelesaikan misi ini. Bahkan, pemerintah Amerika Serikat berbalik menyalahkan dan berusaha menghentikan misi ini.
Melihat Ji Ui sebagai satu-satunya yang bertahan, Ahab pun memberi komando melalui suara kepadanya. Saling menyelamatkan, mereka berdua akahirnya bisa keluar dari bunker dengan selamat tanpa terendus jejaknya oleh sensor. Terlepas dari konflik yang terjadi pada negara masing-masing, mereka tak pandang bulu dan menyelamatkan satu sama lain supaya bisa pulang ke Korea Utara dan Selatan.
