Mengunjungi desa adalah salah satu kegiatan yang menyenangkan buat liburan. Tapi, hal ini bakal berubah kurang menyenangkan ketika tiba-tiba terdampar di desa terpencil di antah berantah saat bertugas. Seperti yang diceritakan di film Welcome to Dongmakgol ini.
Film Welcome to Dongmakgol yang rilis pada Agustus 2005 ini langsung masuk dalam box office Korea Selatan. Saking bagusnya, cerita yang berdurasi selama 133 menit ini mampu membuat penonton puas di setiap aspek yang ditayangkan.
Jung Jae Young sebagai Prajurit Lee
Steve Taschler sebagai Smith
Shin Ha Kyun sebagai Letnan Pyo
Kang Hye Jung sebagai Yeo Il
Suatu ketika, Korea Selatan sedang berperang melawan Korea Utara dan Amerika Serikat. Di momen ini, banyak dari prajurit Korea Selatan yang terluka karena serangan musuh. Bombardier timah panas membuat pasukan dari Korea Selatan tidak banyak yang bertahan. Hanya menyisakan Prajurit Lee dan beberapa rekannya.
Dari pihak Korea Utara, juga hanya tersisa Letnan Pyo dan satu-satunya rekannya. Tidak disangka, ada salah satu prajurit dari Amerika Serikat yang pesawatnya jatuh di antah berantah. Semua tentara yang tersisa dari 3 negara berbeda ini dipertemukan di Dongmakgol.
Dongmakgol adalah sebuah desa terpencil di tanah antah berantah Korea Selatan. Mereka tinggal di atas bukit yang hijau dengan tenang dan pertama kali bertemu dengan Yeo Il, wanita aneh berambut berantakan. Mereka bahkan tidak tahu bahwa negaranya ini sedang berseteru dengan negara lainnya.
Di desa ini, Prajurit Lee, Smith, Letnan Pyo, dan prajurit lainnya berbaur dengan penduduk. Melupakan emosi untuk mengalahkan satu sama lain, mereka semua pun hidup dengan tenang bersama penduduk Dongmakgol.
Tak disangka-sangka, salah satu dari prajurit yang terdampar ini mendapat bocoran informasi bahwa ada tentara Amerika Serikat yang akan menyerang Dongmakgol. Tentara yang sudah tinggal di Dongmakgol pun berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi semua penduduk yang sudah memberikan tempat tinggal bagi mereka.
Untuk menggagalkan serangan ini, tentara yang tersesat ini mencoba menyamar seperti penduduk Dongmakgol lainnya. Senjata api yang selama ini disembunyikan dikeluarkan kembali untuk menyerang musuh. Kali ini, mereka tidak menyerang atas nama negara. Melainkan sebagai tentara yang melindungi Dongmakgol dari serangan orang jahat.