2. “The Teenaged Boy Who Grew Up Eating Nightmares”
Dongeng satu ini merupakan yang pertama dinarasikan di drama “It’s Okay To Not Be Okay”. Ceritanya mengenai seorang anak laki-laki yang sering bermimpi buruk.
Lelah dengan mimpi buruk yang dialami, ia pergi mencari penyihir. Ia meminta penyihir untuk mengambil mimpi buruknya. Sebagai ganti, ia rela melakukan apapun.
Begitu saja, penyihir lantas mengambil mimpi buruk sang anak laki-laki. Seiring berlalunya tahun dan dia tumbuh menjadi orang dewasa, dia mulai menyadari bahwa bahkan jika dia tidak mengalami mimpi buruk seperti itu lagi, dia tidak sedikit pun bahagia.
Penyihir itu datang kepadanya pada malam di mana bulan bersinar penuh, dan dia bertanya mengapa itu begitu. Penyihir itu memberitahunya bahwa hanya dengan mengalami hal-hal buruk dalam hidup, seseorang akan menjadi lebih kuat, lebih mudah beradaptasi dan bersemangat sebagai balasannya.
Dia menyarankannya untuk memenangkan pertempuran batin dan pengalaman negatif ini, daripada hanya melupakannya.
Moral dari cerita ini sederhana. Bila tidak dapat bertarung dan memenangkan pertempuran, maka tidak akan menjadi orang dewasa sejati.
Dengan memilih untuk melupakan hal-hal negatif mungkin tetap terlupakan, tetapi terkadang, ketidaktahuan bukanlah kebahagiaan.