Selain rumah dan apartemen, orang Korea sering kali menjadikan rumah rooftop sebagai tempat tinggalnya. Nggak sedikit juga drama yang mengambil setting rumah di atap ini sebagai tempat tinggal lakon utamanya.
Nggak sedikit juga penonton yang terbawa alur cerita dan jadi penasaran tentang gimana rasanya tinggal di sana. Kayaknya seru dan romantis gitu. Hemm, tapi itu cuma espektasi aja deh guys, karena realitanya kayak gini nih.
Apa saja sih emang ekspektasi vs. realitanya?
Ekspektasi
-
Bisa kencan romantis dan disamperin pacar
Kalau tinggal di rooftop, tinggal naik tangga sudah sampai deh! Nggak perlu minta izin dan bangunin ibu kost dulu buat masuk. Apalagi kalau disamperin pacar, berasa romantis banget deh ya.
-
Bisa party seru sama temen-temen
Kalau di Korea, kayaknya enak banget bisa party dan seru-seruan bareng sama teman. Walau nggak punya halaman luas, di pelataran rooftop juga bisa dijadiin spot buat pesta barbeque dan nggak khawatir dimarahin Pak RT.
-
Bisa ngelamun sambil tiduran di bawah ribuan bintang
Adegan ini udah banyak banget nih di drama Korea. Ngelamun sambil ngeliatin bintang pas malam hari, menyenangkan sekali rasanya~
-
Bisa jadi tempat jemuran
Apalagi kalau jemur bajunya ditemani sama pacar, bisa sambil nyanyi dan joget-joget nih.
-
Nyaman dan nggak takut kekurangan sinar matahari
Karena posisinya ada di bagian teratas rumah, mau cari sinar matahari nggak pakai lama. Tinggal keluar, bisa berjemur sebentar. Apalagi kalau udah masuk musim gugur dan salju, susah banget rasanya dapet asupan sinar matahari.
Padahal, realitaannya…..
Dilansir dari Hani, tinggal di rooftop itu banyak nggak enaknya. Loh, kok beda sama di drama? Bedanya apa?
-
Banyak terjadi hal yang mencelakakan penghuninya
Karena letaknya di bagian teratas rumah, nggak heran ada banyak kabel listrik juga di dekat situ. Sempat ada beberapa kejadian arus pendek listrik di kamar rooftop yang menyebabkan kebakaran dan membuat penghuninya lompat dari ketinggian dan meninggal.
-
Panas bener di atas!
Mungkin jika cuaca lagi bagus, kamu bisa party sama temen-temen. Nyatanya, tinggal di rooftop itu panas dan gerah banget. Ditambah lagi jika ada kipas AC dari rumah bawah yang dipasang di dekat rumah rooftop, makin gerah aja. Belum lagi kalau musim panas, bisa-bisa kayak direbus saat ada di dalam ruangan.
-
Yang sewa di rooftop biasanya memang yang nggak punya banyak uang
Pada 2014, untuk bisa tinggal di rooftop perlu deposit sebesar 5 juta won dan bayar 300 ribu won per bulannya. Kira-kira depositnya sekitar 70 jutaan dan bayar 4,2 jutaan per bulan. Itu cukup murah sih dibanding tinggal di apartment studio yang sekitar 7 jutaan bayar per bulannya. Yang tinggal di rooftop memang yang nggak punya banyak uang.
Belum lagi kalau listrik, air panas, AC, dan pakai kipas, masih harus bayar listrik dan air lagi.
-
Kalau rame-rame, dapet teguran dari tetangga juga kok
Tinggal di rumah rooftop ternyata nggak sebebas apa yang dimunculin di drama. Kalau pada berisik, tetangga juga bakal marah ke kalian, chingu.
-
Jemur baju saat musim panas di rooftop itu sama saja sedekah
Sedekah gimana nih maksudnya? Kalau menjemur baju di pelataran saat musim panas, sama saja mengikhlaskan baju kesayanganmu kering dan nggak bisa dipakai lagi. Masih mau romantis-romantisan sambil menjemur baju sama pacar?
Ternyata hidup di Korea itu sulit ya. Tempat tinggal yang kelihatannya panas dan nggak banget, bisa juga digambarkan jadi tempat yang menyenangkan. The power of sinetron memang kayak gini. Kamu jangan terlalu terbuai dengan ekspektasinya aja ya, chingu.