Peran Kim Seon-ho sebagai Han Ji-pyeong di Start-Up sukses membuat banyak orang terjebak dalam second lead syndrome yang kini dijuluki ‘Sindrom Kim Seon-ho’. Jika kamu masih merindukan sosok Han Ji-pyeong yang memesona, coba saksikan video wawancara berikut ini di mana aktor Kim Seon-ho berbicara mengenai popularitas, surat untuk penggemar, serta perbedaan dirinya dengan Han Ji-pyeong!
Nah setelah melihat wawancara dengan Kim Seon Ho di atas, berikut ini adalah 5 alasan kenapa kita masih belum bisa move on dari sosok Han Ji Pyeong:
Sang pelindung
Pada awalnya, Ji-pyeong membantu menemukan cinta pertama dan sahabat pena Dal-mi hanya sebagai bentuk balas budi atas kebaikan nenek Dal-mi. Namun lambat laun, ia pun menjadi sosok pelindung yang selalu siap membantu Dal-mi dan Do-san di saat-saat genting tanpa berpikir dua kali.
Pria yang cemburuan
Ji-pyeong tidak menyadari perasaannya kepada Dal-mi di awal karena ia tidak terbiasa dengan menyukai seseorang. Namun ketika rasa cemburu terhadap Do-san mulai menguasai dirinya, kita dapat melihat betapa dalam perasaan Ji-pyeong. Saksikan kembali berbagai momen menggemaskan Ji-pyeong saat ia sedang bersaing dengan Do-san dalam merebut hati dan perhatian Dal-mi.
Penasehat yang bijak
Sebagai investor yang cerdas, Ji-pyeong selalu bersikap dan berkata apa adanya karena ia memahami pentingnya sebuah kejujuran bagi para perintis start-up. Do-san mungkin menjadi salah satu orang yang sering menerima kritik dari Ji-pyeong, namun pada akhirnya ia menyadari bahwa Ji-pyeong hanya bermaksud untuk membantunya dan semua perkataannya adalah kebenaran.
Penuh tanggung jawab
Meski Ji-pyeong tidak pernah mengucapkan kata-kata kasar dengan maksud jahat, terkadang orang bisa tersakiti lewat caranya berbicara. Ketika Yong-san menuduh Ji-pyeong telah membunuh saudaranya dengan kata-katanya, Ji-pyeong pun langsung merasa bersalah dan bahkan jatuh sakit. Ji-pyeong juga langsung mengaku kepada Dal-mi ketika ia memberikan komentar yang membuat Do-san cemburu. Sebagai pria yang baik, Ji-pyeong rela bertanggung jawab atas kata-kata dan perbuatannya, dan tidak pernah sengaja menyakiti orang lain.
“good boy”
Di balik penampilan luarnya yang cuek dan suka mengeluh, Ji-pyeong selalu menjadi anak yang baik dan menuruti kata nenek Dal-mi. Dia juga diam-diam menikmati surat-menyurat bersama Dal-mi karena menemukan kenyamanan lewat kata-katanya. Hal ini membuktikan betapa Ji-pyeong sangat menginginkan sebuah kehangatan dan keluarga, terlepas segala kemewahan yang ia miliki.