Seorang mantan member girl group BADKIZ yang viral dan membuat sensasi di Korea Selatan baru-baru ini memberikan kabar terbaru tentang apa yang telah dia lakukan. Di masa kejayaannya, lagu mereka sempat viral hingga membuat semua orang mulai dari anak sekolah hingga orang dewasa mengikuti koreografi dance unik dari lagu tersebut.
Lagu BADKIZ “Ear Attack” menarik banyak perhatian karena melodinya yang membuat ketagihan dan liriknya yang menarik. Lagu tersebut membantu girl group tersebut mendapatkan popularitas, dan mereka diminta untuk membawakan lagu tersebut di berbagai acara. Namun, salah satu mantan member, Jina Yoo, menjelaskan bahwa dia harus mengantarkan susu setelah keluar grup.
Jina Yoo muncul di sebuah channel YouTube pada 22 November dan memberikan pembaruan tentang apa yang telah dia lakukan. Ia berbicara tentang berbagai hal, seperti bagaimana perasaan grup tersebut saat diberi lagu “Ear Attack” dan apa yang ia lakukan setelah ia keluar dari grup.
Dia menjelaskan, “Ketika kami pertama kali menerima lagu itu pada tahun 2014, semua anggota bingung. Kami ingin menjadi imut seperti girl grup lain tetapi kami bernyanyi tentang menampar pria. Tapi kami menghibur diri sendiri karena kami dapat menarik lebih banyak perhatian. karena lagu itu.”
Jina menjelaskan bahwa girl group-nya tersebut sebenarnya mendapatkan popularitas dan memiliki tiga acara untuk dihadiri dalam sehari. Sayangnya, dia tidak dapat menghasilkan sebanyak itu. Dia menjelaskan, “Selama waktu itu, banyak orang mungkin mengira kami mendapat banyak uang (tapi bukan itu masalahnya).”
Dia lanjut berbagi bahwa dia harus mendapatkan uang dengan melakukan pengiriman susu setelah keluar dari grup. Jina menjelaskan bahwa dia mengantarkan susu selama lebih dari setahun setelah keluar dari grup. Dia menjelaskan, “Aku harus bekerja bahkan pada saat hujan dan bersalju. Aku akan mulai bekerja antara jam 2 pagi sampai jam 3 pagi. Akan ada tumpukan gerobak susu yang harus kuantar hari itu. Kira-kira lebih dari 150 per hari. Aku mendapat penghasilan dari 300.000 KRW hingga 400.000 KRW (~3 hingga 4 juta rupiah) per bulan.”
Jina berbagi bahwa dia akan memberikan setengah dari uang itu kepada orang tuanya dan menggunakan setengahnya lagi untuk membayar tagihan telepon dan biaya transportasi. Dia juga mengaku bekerja di berbagai restoran setelah berhenti dari pekerjaan pengiriman susu.
Dia menjelaskan bahwa dia bahkan bekerja di sebuah restoran sushi di mana dia sering menghadapi pelanggan mabuk yang kasar. Untungnya, pemilik restoran datang membelanya ketika dia menghadapi pelanggan yang kasar ini.
Sekarang dia menjalankan usaha tempat penitipan dan hotel anjing dengan saudara kembarnya.
Jina juga bercerita bahwa ia masih bercita-cita menjadi seorang penyanyi, namun kali ini ia bekerja keras untuk menjadi seorang penyanyi trot. Dia rajin merilis album trot solo dan masih berusaha untuk mencapai mimpinya sebagai penyanyi. Dia menjelaskan, “Banyak orang berpikir aku berhenti (menjadi penyanyi) karena aku tidak aktif sekarang tapi aku masih belum menyerah.”
Sumber: (1)
